pengalaman kebun raya bogor

22.09 Edit This 0 Comments »
Seperti yang kita ketahui, di Indonesia beraneka ragam suku-suku. Setiap provinsi, memiliki bahasa, adat, makanan khas berbeda dan tetapi tetap satu jua. Serangga bak seperti itu. Di Indonesia terdapat berbagai jenis serangga selayaknya suku-suku di Indonesia. Jika tiap suku berbeda bahasanya, adatnya, dan seni budaya, begitupun serangga. Serangga memiliki ciri khusus selayaknya ciri khusus yang dijelaskan tentang suku. Setiap daerah asal serangga, memiliki keunikan tersendiri, sehingga kita bisa bedakan antara serangga yang satu dan yang lain.perbedaan itu terlihat dalam segi bentuk sayap, corak warna, bentuk mulut, dan terutama nama ilmiah masing-masing. Disitulah keunikan dari serangga, dengan melihat bentuk dan corak warna serangga, kita dapat mengetahui daerah asal masing-masing.
Perjalanan meneliti ke Kebun Raya Bogor, kita terbagi dalam dua kelompok. Kelompok yang pertama mendapat tugas penelitian tentang tumbuhan. Dan kelompok kedua khususnya kelompok saya, mendapat tugas penelitian tentang serangga.
Tujuan utama saya di Kebun Raya Bogor untuk meneliti beraneka ragam serangga di Indonesia yaitu Museum Zoologi. Museum zoology terletak bagian Barat dilihat pada peta Kebun Raya Bogor dan arak tempuh kesana sekitar ±100 meter. Peta ini kita bisa dapatkan di pintu masuk utama bagian informasi. Untuk masuk ke Kebun Raya Bogor, dikenakan biaya Rp 9500,-. Selain ditunjukkan di peta, kita juga diberi petunjuk di setiap persimpangan. Petunjuk ini menununjukka arah tempat-tempat yang berada di Kebun Raya Bogor.
Di museum zoology terdapat banyak ruangan sesuai dengan temanya. Ruangan tersebut menunjukkan dan menjelaskan bahwa tiap ruangan berbeda jenis hewan yang dipajang. Misalkan ruangan khusus hewan mamalia, aves, hewan-hewan laut, reptil, dan tujuan penelitian saya yaitu serangga. Hewan-hewan yang dipajang di museum Zoologi ini berupa hewan-hewan hasil pegawetan dan ditaruh dalam box. Sehingga hewan-hewan ini tampak lebih asli dan jelas bentuk tubuhnya walaupun dilihat dengan perantara kaca.
Kegiatan penelitian ini, saya lebih khususkan untuk meneliti kelompok serangga yang dihasilkan Indonesia. Didalam ruangan serangga saya menyediakan media dokumentasi berupa handicamp. Dengan alat ini, saya bisa menyajikan gambaran bentuk serangga untuk melengkapi laporan hasil penelitian. Didalam ruangan kelompok serangga, terdapat banyak box yang menunjukkan jenis dari serangga. Contohnya kupu-kupu, secara kasat mata terlihat perberbedaan antara kupu-kupu yang satu dengan yang lain. Bak dari corak warnanya sampai bentuk sayapnya. Contoh lain selain kupu-kupu yaitu kecoa. Kecoak ini sama halnya dengan kupu-kupu, yaitu perbedaan terdapat sesuai dengan daerah asalnya. Seperti kita ketahui pada dasarnya habitat dari kecoak identik dengan tempat-tempat yang tidak layak dikunjungi oleh manusia, tetapi serangga ini memiliki keunikan tersendiri. Yaitu jumlah produksi atau tingkat perkembangbiakannya sangat tinggi. Sehingga masyarakat Indonesia menciptakan berbagai bahan kimia untuk mengurangi jumlah populasi dari kecoak tersebut.
Dengan jumlah serangga yang sangat banyak, serangga dibedakan dengan nama-nama ilmiah masing-masing sesuai dengan kelasnya. Kekurangan dari museum zoology tersebut yaitu pada saat saya meneliti yang diberi informasi pada serangga hanya nama ilmiah, nama serangga, dan daerah asal. Padahal saya juga membutuhkan data habitat dari serangga tersebut agar hasil laporan penelitian saya lebih lengkap.
Seperti yang saya jelaskan, serangga itu bak suku-suku di Indonesia, sesuai dengan daerah asalnya. Tetapi, dalam penelitian serangga ini, saya mendapat banyak ilmu tentang hewan khususnya serangga yang masih kurang saya dapatkan dijenjang SMA sampai jenjang kuliah semester empat. Dan kekurangan saya sebagai mahasiswa Teknik Informatika lebih mengutamakan sesuatu yang bersifat teknologi tanpa memperhatikan beraneka ragam kekayaan Indonesia yang mesti dipelajari dan dipublikasin kedunia agar semua orang dapat tahu bahwa Indonesia jauh lebih berkembang dari Negara-negara lain.

0 komentar: